25 Rupiah 1964 Eri Pekerja Tangan : Pengrajin Kain Sikek
Dicetak oleh P.N. Pertjetakan KebajoranIMP. pada tahun 1964. Bagian depan bergambar pemandai kain sikek Sumatera Utara. Dan dibagian belakang bergambar rumah tradisional Sumatera Utara yang dilukis oleh pelukis Junalies. Uang ini tidak memiliki tanda air, melainkan ada gambar Garuda Pancasila dibagian putih yang bukan tanda air.
25 rupiah 1964, UNC Rp60.000,-
100 Rupiah 1984 Seri Burung Dara Mahkota(Goura Victoria) Dicetak oleh Perum Percetakan Uang Imp. pada tahun 1984. Bagian depan bergambar burung dara mahkota, tercantum di sana bahasa latinnya Goura Victoria. Sedangkan di bagian belakang bergamabar Bendungan Tambang Asahan. Uang ini dilukis oleh pelukis uang Heru Soeroso. Water mark atau tanda air pada uang ini berupa lambang Garuda Pancasila. Uang 100 rupiah yang saya jual inipun memiliki kelainan, sehingga harga jual yang tinggi. Pada garis-garis dibelakang tulisan besar 100 terdapat yang terlalu tebal.
100 rupiah 1984, UNC dengan warna menua dibeberapa sisi. Rp20.000,- Kalau yang dibawah ini adalah uang-uang milik seseorang yang ingin menjual uang kunonya. Anda bisa membelinya lewat saya. Khusus untuk uang-uang dibawah ini, foto-fotonya mungkin berukuran tidak sebesar aslinya (gambar diperkecil) karena gambar dan foto seadanya tergantung yang disediakan penjual. Bagi anda yang ingin menjual uang kuno dapat dipasang di halaman ini. 25 Gulden 1930 seri J.P. Coen Dikeluarkan oleh De javasche Bank pada 1 September 1930.
10 Gulden 1939 Seri Wayang. Seri-seri ini bergambar wayang orang, dikeluarkan pada tahun 1939. 10 Dan 25 Sen 1947 Seri Federal II Tahun 1947. Kedua pecahan ini berbeda dari seri-seri federal lainnya cetakan De Javasche bank karena tercantum kata INDONESIA untuk pertama kalinya. Uang-uang ini dikeluarkan tanggal 1 Desember 1947. 1 rupiah 1945 Uang kertas pertama yang dikeluarkan Pemerintah RI pada tanggal 17 Oktober 1945. Bernominal satu rupiah dengan gambar Ir.Soekarno. Walaupun uang ini dokeluarkan 2 bulan setelah hari kemerdekaan, namun dalam peredarannya jauh dari waktu terbitnya. Semua pecahan mempunyai tanda air bergambar kepala banteng dan hanya mempunyai satu variasi nomor seri. Uang-uang yang tercantum nama suatu daerah, berarti uang tersebut hanya khusu beredar berdomisili di daerah tertentu saja. Uang-uang seperti ini memiliki harga tersendiri, karena jumlahnya tidak sebanyak uang biasa yang peredarannya ke seluruh Indonesia.
Uang ORI (Oeang Republik Indonesia).
Yaitu uang-uang pertama yang dikeluarkan pemerintah Indonesia pada tahun 1945-1948. Uang-uang ORI sangatlah mudah dipalsukan, karena tidak memiliki pengaman yang memadai. Tanpa adanya benang pengaman, tanda air, apalagi detail-detail garis khusus. Makanya, pada uang ini selalu diberi tulisan-tulisan tentang undang-undang bagi barang siapa yang memalsukannya. 25 Dan 100 Rupiah Tahun 1958 Seri Pekerja.
25 dan 100 rupiah 1958 (UNC/AU), Rp135.000,- untuk keduanya.
Uang RI Khusus Daerah-Daerah Uang Daerah Profinsi Sumatera 1947-1948 Untuk daerah Bukitinggi pada nominal terkecil yaitu 2 1/2 rupiah, dan 5 rupiah dikeluarkan pada tahun 1947. Sedangkan untuk nominal-nominal lain yang lebih besar seperti 10,25, dan 50 rupiah baru dikeluarkan setelah tahun 1948. Adapun di profinsi yang sama dikeluarkan lagi nominal yang lebih besar lagi yaitu 250 rupiah setelah tahun 1949 2 1/2 Rupiah 1947 Nominal uang darurat untuk Bukitinggi yang terkecil.
(gbr)
2 1/2 rupiah Sumatera 1947, Rp140.000,-
2,5 Dan 5 Rupiah 1948 2 1/2 dan 5 rupiah Sumatera 1948, Rp115.000,-
10 Rupiah 1948 Dikeluarkan menyusul pecahan sebelumnya dengan nominal 10 rupiah. 25 Rupiah 1948 Dikeluarkan menyusul pecahan sebelumnya dengan nominal 25 rupiah. 50 Rupiah 1948 Dikeluarkan menyusul pecahan sebelumnya dengan nominal 50 rupiah. (gbr) 50 rupiah Sumatera 1948, Rp180.000,-
250 Rupiah 1949 Nominal uang darurat untu prifinsi Sumatera Utara yang terbesar. Walaupun pecahan yang lebih besar dari pecahan-pecahan sebelumnya, uang ini dicetak lebih sederhana dari desain uang pecahan yang lebih kecil. (gbr) 250 rupiah Sumatera Utara 1949, Rp250.000,-
2 1/2 Rupiah Untuk Daerah Keresidenan Jambi 1947 Ini adalah kupon penukaran yang digunakan selayaknya uang kertas. Namun untuk ukuran uang darurat, kualitas cetak uang ini yang seperti ini juga sudah lumayan bagus. 2 setengah rupiah Jambi 1947, Rp100.000,-
50 Rupiah Untuk Daerah Keresidenan Lampung Utara 1949 Tepatnya daerah Kota Bumi. Digunakan sebagai uang darurat dari tanggal 17 April 1949. Pada gambar uang terlihat betul keterbatasan kualitas cetak uang. Kertasnya hanya dibuat dari kertas tulis bergaris yang lalu dicap dengan stempel bergambar uang. Pada sisi belakang uang ini dicap dengan stempel daerah. 1 Rupiah Untuk Daerah Cepu 1949 Uang ini adalah bon yang digunakan sebagai uang kertas di Cepu pada tanggal 17 Agustus 1949. Berbahan kertas sama seperti uang Lampung Utara, yaitu terbuat dari kertas tulis bergaris. Desain uang ini bergaya ilustrasi komik zaman dulu dengan gambar wajah seorang raksasa, ular naga, dan senjata arit. Pada salah satu kalimatnya, juga terdapat seruan "Hula!" khas daerah Cepu. Diduga uang ini memang didesain oleh seorang pembuat komik nasional jaman dulu di Cepu. (gbr)
1 rupiah Cepu 1949, Rp550.000,-
150 Rupiah Untuk Daerah Palembang 1949 Merupakan nominal uang yang besar untuk ukuran masa era '40. Uang inipun hanya dicetak dengan cap stempel berbentuk uang.
artikel yang sangat menarik tentang
BalasHapusKatalog Uang Kuno
saya juga ada uang uang kuno seri Kebudayaan tahun 1952
Sy punya uang Rp.100 THN 1984 bergambar burung dara (Goura Victoria)dan Uang Rp.100 THN 1992 gambar Perahu Pinisi...Yang minat hubungi aku ya...Masbar/Hp :081212066703
BalasHapusWA :081348227523.Di tunggu ya...